Setelah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945, lapangan tenis Taman Maluku yang dipakai bermain tenis oleh para pemain dari tentara-tentara Belanda dari kalangan pegawai negeri, dimana pemain-pemain pribumi tidak boleh masuk kelapangan tenis apalagi ikut bermain tenis, lapangan Tenis Taman Maluku sudah berdiri jauh sebelum Indonesia Merdeka dibangun oleh Belanda dengan pasilitas Taman, Air Mancur Bunga Bakung dan Patung Pastor sehingga lapangan Taman Maluku inilah sekarang menjadi Lapangan “ Heritage “.
Pada awal tahun 1949 lapangan tenis Taman Maluku di rebut oleh Bp.Mayjen Roeshan Roesli dari para pemain tentara Belanda, pada tahun 1950 Bapak Mayjen Roeshan Roesli mendirikan klub tenis tanpa nama yang beranggotakan pemain tenis seperti :
Bermain tenis bersama teman – teman Belanda yang berpihak kepada warga Indonesia.
Pada tahun 1950 Bapak Mayjen Roeslan Roesli, Bp. Letjen Purn. Mashudi dan Bp. Letjen Purn. Ahmad Tirto sudiro mendirikan Klub Tenis Tanpa Nama, dan pada tahun 1951 mereka di undang oleh Bung Karno Presiden Pertama Ke Istana Merdeka untuk Bertanding tenis melawan Regu Istana. Dimana Regu Bandung terdiri dari:
Dalam kondisi cuaca dingin pada saat bertanding melawan regu istana regu Bandung menggunakan VIKS VEBEROB untuk menghangatkan badan dan ternyata regu Bandung menjadi pemenang sehingga pada awal tahun 1951 Bp & Ibu terinspirasi membuat club tenis pada tahun itu juga dengan nama “ Club FIKS “ yang artinya Inti Keunggulan Sport menggunakan “ F “ karena pada jaman dahulu tidak ada “ P “ pikiran.
Pada tahun 1958 – 1962 Dr. Ibnu Sutowo menjabat sebagai Ketua Umum PB.Pelti, pada saat itu Bandung memilki lapang tenis yang memilki sejarah yang tidak dapat terlupakan dimana pada tahun 1959 Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan GANEFO yang bertempat di lapang Tenis Taman Maluku Bandung, Team Indonesia yang semuanya merupakan anggota club FIKS terdiri dari ; 2 Single dan 1 Double ;
Untuk yang kedua kalinya pada tanggal 26 – 28 Maret 1962 Bandung kembali dipercaya menjadi penyelenggaraan DAVIS CUP I yang bertempat di Lapang Tenis Taman Maluku Bandung dimana Team Indonesia yang terdiri dari ;
Berhadapan dengan Team India ( 1 – 4 ) Pada tahun 1962 s/d 1992 = 30th
Klub FIKS : mulai menyelenggarakan pertandingan nasional dengan kategori :
Yang pada awalnya diadakan di bulan April ( libur Paskah ), Kemudian Beralih ke bul;an Desember karena penyesuaian libur sekolah. Ketiga Katagori ini tidak seterusnya dilaksanakan dan akhirnya hanya katagori yunior.
Sekolah tenis FIKS pada bulan April tahun 1976 awal didirikan oleh R.Roeli ( Alm ) merupakan sekolah tenis pertama di Indonesia dalam rangka pemassalan olahraga tenis, pembibitan serta pembinaan atlet usia ini dengan tujuan utama adalah menghindarkan anak-anak dari jeratan Narkoba, dan Alhamdulillah kami telah menghasilkan atlet tenis bertaraf Internasional yang telah mengharumkan nama Indonesia diantaranya, atlet sekelas Mien Sugondo, Lany Kaligis, Yolanda Soemarno, Loanita Halim, Atet Wiyono, sudah membawa di PON Jabar, Sea Games dan memperoleh Emas untuk Indonesia tidak ketionggalan pula atlet tenis berprestasi lainnya seperti Ijjas Sumarna, Hanjaya Halim, Albert Simangunsong, Gunawan, Ida Sumual, meiske H. Wiguna.
Dari sekolah tenis FIKS ini pula atlet-atlet lahir yang mengharumkan Kota Bandung, Jawa Barat Indonesia dan Internasional seperti Ir. Yusti AK, Tite Nurhasan, Ir Felly Lastiawati, Ir. Wati Tarso, Glenn Sugita, Irwan Tanamal, Wika, Benny Surananta, Edward Wijaya, Rainer Widjaja, Reza Widjaja, Eric Widjaja, Stephen Widjaja Angelique Widjaja, Elbert Sie, Ryan Tanujoyo, Martin Setiawan, Suhandi Koeswira, Nadya Syarifah, Tria Rizki Amalia, Novianti Warsono, Evi Mulyana, Eva Mulyana, Stefen Kadir, Dion Wangsanegara, Syarif Fathurahman, Renaldi Prasetyo, Nadya Yahya, Ryan Marlo, Grace Sari Ysidora, Rifanty Dwi Kahfiani, Joleta Budiman dll.
Pada PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat yang akan datang nama Rifanty Dwi Kahfiani dan Joleta Budiman akan menjadi pemain andalan tim tenis putri Jawa Barat dan Ryan Tanujoyo ditunjuk oleh Pengprov PELTI Jabar sebagai pelatih tim putrinya. Kami berterimakasih berkat dukungan dari Pengprov. Pelti Jabar, PT.TELKOM yang masih peduli untuk mempertahankan keberadaan sekolah Tenis FIKS dengan mengadakan Kejuaraan Tenis Yunior Nasional setiap Bulan Desember, yang sudah di akui PB.PELTI Jakarta dengan surat KERP.162/K.BANG/II/91 yang bersejarah di Kota Bandung ini.
Adapun Penghargaan yang telah kami terima antara lain dari Pengprov Pelti Jabar, KONI Provinsi Jabar, PB.Pelti Jakarta dan Menpora. Ini tidak lain semua berkat dedikasi dan dukungan penuh dari para Pengurus Yayasan FIKS yang dipimpin oleh Bapak Drs. H. Karna Suwanda ( Alm ) mantan murid sekolah tenis FIKS yang sekarang bertugas sebagai guru/pelatih diantaranya Dra. Meiske H. Wiguna, Adjat SMK, ( Albert Simangunsong ) Alm, ( Ida Sumual ) Alm Ir. Felly Lastiawati, Dra. Tite Nurhasan, Drs. H. Kemal Yohana di sekolah tenis FIKS.
Sekolah Tenis FIKS didirikan oleh Dr. Edyana Roesli ( Eyang ti’ ) dan Mayjen R. Roesli ( Eyang Kung ) dengan maksud awalnya menghindarkan anak-anak terlibat Narkoba, dengan membuka kelas I, II, III, IV, V DAN VI. Kemudian karena Angelique Widjaja yang baru umur 3 ½ dengan merengek-rengek ingin masuk sekolah FIKS disebabkan ke 5 kakanya sudah masuk disekolah tenis FIKS sehingga tahun 1988 terbentuklah kelas I A = Play Groupnya sekolah tenis FIKS.
Nama Angelique Widjaja inilah yang kemudian mengharumkan nama Kota Bandung, Jawa Barat, Nasional sampai Internasional.
Dengan perkembangan yang sangat pesat dan siswa-siswanya tidak mau keluar berubahlah kelasnya menjadi : I A, IB, II, III, IV, V, VI berubah menjadi NPP = artinya Nuju Peningkatan Prestasi. Setelah anak-anak tetap tidak mau berhenti berkembanglah setelah NPP ada kelas CAMP = Consistency Accurally Mobility & Power. Dari sinilah keluar atlet-atlet tenis yunior yang handal yang sudah bertaraf internasional = Angelique Widjaja. Kami berterimakasih berkat dukungan dari Pengprov. Pelti Jabar, Sekolah Tenis FIKS didirikan oleh Dr.Edyana Roesli ( Eyang ti’ ) dan Mayjen R.Roesli ( Eyang Kung ) dengan maksud awalnya adalah menghindarkan anak-anak terlibat Narkoba, dengan ,membuka kelas I, II, III, IV, V.
Dalam hal ini Pengda Pelti Jabar turut berperan dalam penggunaan lapangan tenis dengan disubsidi, Pada tahun 1993 ada titik terang untuk sekolah tenis FIKS dimana PT.TELKOM mau membantu dengan tulus dalam penyelenggaraan pertandingan yunior nasional dengan menggunakan nama kejuaraan FIKS-TELKOM.
PT.TELKOM yang masih peduli untuk terus melaksanakan kejuaraan tenis yuniornasional yang sudah masuk tahun ke- 21 sehingga dapat mempertahankan keberadaan sekolah Tenis FIKS yang sudah diakui PB.PELTI Jakarta dengan surat KEP.162/K.BANG/II/91 yang bersejarah di Kota Bandung ini.
Pada tanggal 8 Oktober 2008 nama kejuaraan berubah menjadi TELKOM-FIKS atas penghargaannya selama ini karena memang seluruh pendanaan penyelenggaraan atas dukungan penuh dari PT.TELKOM yang telah 21 tahun tetap eksis menyelenggarakan kejuaraan tersebut sesuai Kalender Pertandingan PP Pelti setiap bulan Desember.
Pada tahun 2000 terbentuklah POM FIKS ( Persatuan Orang Tua Murid FIKS ) yang dengan setia menunjang sekolah FIKS dengan menyelenggarakan Persami POM FIKS 1 tahun 2x dan berjalan cukup lama, sampai akhir pada tahun 2009 murid Sekolah sehingga POM FIKS kurang berjalan maximal.
Pada perkembangannya Sekolah Tenis FIKS terus berupaya utuk mempertahankan keberadaanya, walaupun dalam kondisi kurang menguntungkan dimana banykanya cabang-cabang olahraga anatara lain sepak bola khususnya Futsal berkembang dengan pesat, sehingga minat anak bermain tenis jadi berkurang, selain itu kurang gencarnya promosi tentang olahraga tenis dari berbagai pihak terkait serta kurangnya turnamen resmi dari PELTI, untungnya masih ada satu-satunya turnamen resmi nasional di Jawa Barat yang masih ada yaitu kejuaraan tenis yunior nasional TELKOM-FIKS.